Jeruk adalah hasil perkebunan yang cukup berpengaruh dalam perekonomian suatu daerah. Kandungan vitamin C nya yang tinggi dan rasanya yang segar membuat jeruk menjadi salahsatu buah yang banyak diminati.

Inilah Desa Cintaasih yang dulunya terkenal dengan perkebunan jeruk yang melimpah ruah, sehingga masyarakatnya kebanyakan yang berkemmbang perekonomiannya dari perkebunan jeruk. Banyak sekali jeruk dari Desa Cintaasih yang diekspor ke beberapa daerah. Namun, saat ini perkebunan Jeruk di Desa Cintaasih mulai berkurang.

Salah satu warga yang masih membudidayakan kebun jeruk adalah Bapak H. Enjang Aliyudin (46) asal Kampung Cimencek RT 02 RW 06 dusun 1 Desa Cintaasih Kecamatan Samarang, Garut. Usahanya ini sudah berdiri sejak 7 tahun yang merupakan turun temurun juga dari orang tuanya. 

Beliau memiliki 2000 pohon jeruk dengan 2 ha tanah di daerah Desa Cintaasih dan Desa Cintakarya. Jeruk yang ditanam jenis jeruk siam dengan pemupukan 4 bulan sekali dan penyemprotan 2 bulan sekali atau paling kerap 1 bulan sekali. Pak Enjang memilki 3 orang pekerja. 

Dalam 1 tahun per pohonnya bisa menghasilkan 60kg jeruk, sehingga saat sekali panen raya bisa menghasilkan mencapai 2 ton. Waktu panen raya biasanya di bulan 6 sampai bulan 10. Pak Enjang biasa memasarkannya ke beberapa kota seperti Garut, Tasik dan Bandung.

Kendala yang biasa dihadapi adalah pemasaran dan pupuk, atau waktu panen yang tidak menentu.